Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Blogger Jateng

Cara Budidaya Tanaman Tebu Secara Organik

Cara Budidaya Tanaman Tebu Secara Organik – Tebu yang memiliki nama ilmiah Saccharum officinarum merupakan tanaman yang termasuk ke dalam jenis rumput-rumputan.

Cara Budidaya Tanaman Tebu Secara Organik

Tanaman tebu dapat dimanfaatkan melalui bagian batangnya untuk diambil airnya sebagai bahan baku gula dan vetsin.

Tebu dapat dibudidayakan di daerah tropis dan jenis tanah yang digunakan untuk budidaya tanaman tebu secara organik yaitu tanah grumosol, alluvial, regusol dan latosol dengan ketinggian 0 hingga 600 meter di atas permukaan laut.

Sedangkan pH atau derajat keasamaan tanah yang dibutuhkan yaitu berkisar antara 5,6 hingga 7 dan dengan curah hujan 100 hingga 1300 mm pertahun.

Dalam budidaya Tebu, berbagai hal yang harus diperhatikan antara lain.

Persiapan Lahan

Lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman tebu dibajak terlebih dahulu dengan mengunakan traktor atau cangkul agar tanah menjadi gembur dan memudahkan proses perakaran pada tanaman tebu.

Setelah itu dibuat bedengan dengan tinggi 40 cm dan lebar 50 cm, masing-masing jarak antar bedengan 45 cm.

Pemilihan Benih

Untuk medapatkan hasil panen tebu yang maksimal, diperlukan benih dari tanaman tebu yang berkualitas, benih atau bibit yang baik ditandai dengan bibit yang terlihat baik, tidak kisut atau kering, mata tunasnya masih dominan, tidak rusak dan segar. Selain itu primordial akar tanaman tebu belum tumbuh dan bebas dari  berbagai penyakit pembuluh.

Penanaman

Benih yang sudah disiapkan, selanjutnya dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan dengan pola seperti sejajar zig zag. Mata tunas berada di samping agar pertumbuhannya menjadi serempak.

Setelah itu tutup dengan tanah dan taburkan pupuk. Penanaman yang dilakukan pada saat musim kemarau atau pada tanah kering sebaiknya langsung dilakukan penyiraman.

Pemberian Pupuk

Pemupukan dilakukan dengan disebar di atas lahan tanaman tebu yang kemudian dilakukan penyiraman, pemupukan yang kedua dilakukan saat tanaman tebu berumur 2,5 bulan dengan cara ditebar di sisi tanaman dengan jarak dari batang tanaman sekitar 10 cm, dan kemudian lakukan penyiraman hingga penuh. Pemupukan yang terakhir dilakuka n pasaat tanaman tebu berumur 5 bulan.

Perawatan

Pada saat tanaman berumur 30 hari dan 2,5 bulan, tanaman harus dilakukan penyiangan dan dibersihkan dari gulma. Penimbunanan batang dan ipuk atau iruk kalen dilakukan dengan tujuan agar rendeman dari tanaman tebu dapat optimal.

Sedangkan pada saat tanaman tebu berumur 5 bulan, 7 bulan serta 9 bulan tanaman tebu harus diklentek. Apabila tidak turun hujan, pengairan dapat dilakukan 2,5 bulan sekali, selain itu pengairan pada tanaman tebu juga dilakukan pada awal masa tanam dan dengan melihat kondisi lahan pada tanaman tebu.

Penyulaman

Setelah tanaman tebu ditanam 5 hingga 7 hari, maka dapat dilakukan penyulaman. Penyulaman yang pertama dilakukan pada saat tanaman tebu berumur 3 minggu dan memiliki daun 3 hingga 4 helai.

Penyulaman yang berasal dari pucukan tebu atau ros dilakukan pada saat tanaman tebu berumur sekitar 1 bulan. Sedangkan penyulaman kedua harus selesai dilakukan sebelum pembubunan yang dilakukan bersamaan dengan penyiraman kedua yaitu pada saat tanaman tebu berumur 1,5 bulan.

Selain itu apabila diperlukan dapat pula dilakukan penyulaman ekstra pada saat sebelum dilakukan pembubunan kedua.

Pemanenan

Pada saat tanaman tebu sudah berumur sekitar 12 bulan, maka dapat dilakukan pemanenan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada bulan Mei hingga bulan September, sebab pada saat itu rendeman tebu berada dipuncaknya.

Posting Komentar untuk "Cara Budidaya Tanaman Tebu Secara Organik"